“Saya telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, alangkah perang ini menghancurkan kota, masyarakat dan family di sana.” Kata Maurer dalam sebuah pengakuan sebelum meninggalkan Yaman, pekan ini.
Peter Maurer yang mendatangi Yaman pada Rabu lalu pun mendesak negara-negara Barat merayu koalisi Saudi berhenti menggempur lokasi pemukiman warga dan rumah sakit. Juga pembangkit listrik dan penyimpanan air di negara paling lemah ekonomi di Jazirah Arab tersebut.
“Saya datang ke sini guna mendesak masyarakat internasional melakukan tindakan dan menambah respons terhadap wabah (kolera) ini, yang paling jelas adalah wabah bagi manusia. Ini mayoritas merupakan dampak dari pertempuran dan penghancuran layanan publik,” kata Maurer, setelah perjalanan ke Taiz dan Aden.
Epidemi kolera sejak April masih merajalela di yaman
Epidemi kolera yang mulai terjadi pada April masih merajalela, menginfeksi sekitar 400.000 orang dan sudah menewaskan ratusan orang. Meskipun ada firasat penyebarannya melambat, tetapi Maurer menegaskan wabah kolera tetap dapat bertambah kembali ketika musim hujan tiba.Peter Maurer mengatakan, “Masyarakat Yaman memang sanggup bertahan, tetapi entah sampai kapan. “Penderitaan mereka kini kian memburuk.”
“Masyarakat intenasional me*sti mengambil tindakan dan mencari solusi untuk menghentikan perang di Yaman,” kata Peter Maurer.
Peter Maurer mendesak seluruh pihak melipatgandakan usaha untuk menyelesaikan perang di Yaman. “Orang-orang Yaman sungguh tergantung kepada kita untuk menolong mereka.”
Koalisi pimpinan Arab Saudi berperang untuk meumpas perkumpulan Syiah Houthi, yang menguasai mayoritas wilayah Yaman Utara dan ibu kota Sanaa. Perang di Yaman yang menginjak tahun ketiga ini sudah menewaskan lebih dari 10.000 orang. Dan memaksa lebih dari tiga juta penduduk Yaman menjadi pengungsi.
source
0 komentar:
Post a Comment