“Dalam Perpres penguatan pendidikan karakter, eksistensi madrasah telah setara dengan pendidikan non formal lainnya.” Ujar Lukman Hakim Saifuddin ketika membuka rapat koordinasi bidang pendidikan madrasah tahun 2017, Kanwil Kemenag Kalsel 15-17 di Area Barito, Banjarmasin, Jumat.
Berdasarkan keterangan dari Lukman Hakim Saifuddin, pendidikan formal maupun non formal semisal madrasah tidak lagi dipisahkan dalam hal penguatan pendidikan karakter.
“Termasuk di situ pendidikan di pondok pesantren dan begitu pun lembaga-lembaga pendidikan Al-Quran lainnya,” tutur Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin.
Karena semuanya telah setara, menurutnya, maka tidak terdapat lagi diskriminasi antar lembaga pendidikan formal dengan non formal, di antaranya terkait anggaran.
“Sehingga tidak terdapat lagi kesenjangan dalam kebijakan pendidikan, bahwa pendidikan non formal memang me*sti dikedepankan,” kataya.
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin berpesan agar selalu menciptakan program pendidikan berkualitas
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengaku bahwa rapat koordinasi madrasah di wilayah ini dalam rangka meneguhkan urusan semacam itu. Sehingga pendidkan madrasah bakal terus menjadi unsur yg ikut mencerdaskan anak bangsa Indonesia.“Apalagi di Indonesia ini, sangat tidak sedikit pendidikan madrasahnya di seluruh dunia, sampai eksistensinya terus dikuatkan untuk menguatkan karakter anak bangsa,” ujarnya.
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin berpesan untuk seluruh pendidik madrasah di Kalsel agar selalu menciptakan perencanaan program pendidikan yang berkualitas, sehingga wilayah yang sangat tidak sedikit pendidikan madrasahnya dari jenjang terbawah sampai atas ini bisa terus menghasilkan generasi cerdas yang beriman teguh.
“Apalagi saya dengar laporan Ka Kanwil Kemenag Kalsel tadi, jumlah murid madrasah totalnya ratusan ribu, dengan kata lain pendidikan madrasah di wilayahini palingdiminati,” katanya.
Alhamdulillah, pendidikan madrasah di era presiden Jokowi lebih diakui sehingga setara dengan pendidikan formal. Jika faktanya demikian, lalu kebaikan apalagi yang akan kita ingkari dari seorang Jokowi?
source
0 komentar:
Post a Comment