Info bisnis Terpercaya
- Cara mudah miliki rumah senilai 150juta hanya dengan 5,6juta TANPA RIBA
- Trik membuat aplikasi dengan mudah tanpa programan...
- Belajar bahasa arab sambil bersedekah
- Aplikasi Android Penghasil Pulsa dan Uang Tanpa Batas
- Thema Blogger dan Wordpress Responsif ,Seo terkere...
- Bisnis nyata modal minim untung berjuta-jutaan
- pembuatan aplikasi hingga menghasilkan dollar setiap hari
- Cara membuat Aplikasi Android tanpa kodingan
- Trick Meningkatkan Traffik Pengunjung 10.000 Perhari Secara Alami (www.hatiakuislam.com)
- Khusus pengguna kartu 3 dapatkan pulsa secara gratis tanpa banyak syarat disini
- Aplikasi terbaik untuk mendapatkan pulsa gratis de...
August 06, 2017
Dakwah dari jajahan iblis laknatullah Palestina قال رسول الله (صلعم): (لا تزال طائفة من أمتي على الحق ظاهرين، لعدوهم قاهرين، لا يضرهم م...
Membedah Nubuwat Nabi Tentang Palestina, dan Siapa Pembebasnya
Membedah Nubuwat Nabi Tentang Palestina, dan Siapa Pembebasnya
Membedah Nubuwat Nabi Tentang Palestina, dan Siapa Pembebasnya
Dakwah dari jajahan iblis laknatullah
قال
رسول الله (صلعم): (لا تزال طائفة من أمتي على الحق ظاهرين، لعدوهم
قاهرين، لا يضرهم من خالفهم، إلا ما أصابهم من
اللأواء، قالوا يا رسول
الله: وأين هم؟ قال: ببيت المقدس وأكناف بيت المقدس) رواه أحمد في مسنده
dakwatuna.com –
“Akan ada segolongan kecil dari Umatku, yang terang membela kebenaran,
bertindak tegas terhadap musuh-musuhnya, Tidak akan menggoncang mereka
siapa-siapa yang membencinya. Para Sahabat bertanya; Dimana mereka Wahai
Rasulullah? Rasul menjawab; Di Baitul Maqdis, dan tepi-tepi baitul
Maqdis”
Palestina adalah sepotong besar aqidah
kita. Mengumandangkan perjuangan membebaskannya, berarti menyuarakan
kesejatian Aqidah, dan keutuhan Islam kita. Di sana negeri para Nabi,
yang hadir hidup, berjuang, dan wafat di tanah yang aura keberkahannya
begitu kuat. Jika Berjaya Palestina, berjayalah Kaum Muslimin. Jika
terhinakan Palestina, maka terhinakanlah kaum muslimin, seperti yang
kita lihat hari ini.
Apa perhatian Nabi
Muhammad ketika Palestina masih dibawah jajahan Romawi? Sesungguhnya
dalam Sirah Nabawiyah, ketika disebut perang Tabuk, perang Mu’tah dan
pasukan besar pimpinan Usamah bin Zaid, kesemuanya adalah kasatuan besar
masterplan besar Nabi untuk membebaskan Baitul Maqdis. Dengan kata
lain, perjuangan Nabi untuk memenangkan tanah suci Palestina begitu
hebat dan maksimal. Bahkan sejatinya, pasukan terakhir di kehidupan Nabi
yang dipimpin Usamah bin Zaid adalah pasukan besar berisi sahabat besar
menuju tujuan besar; Al-Quds! Palestina!
Hari
ini, pejuang Palestina sedang dalam keadaan siaga. Perbekalan keimanan
dan kekuatan militer sedang dikembangkan begitu besarnya. Setelah
Pejuang Brigade Izzuddin Al-Qassam memenangkan Perang Furqon, Perang
Asfim Ma’kul, lalu Perang Hijar min Sijjil, saat ini mereka sedang dalam
persiapan maksimal menuju ‘Wa’dul Akhirah’, atau bisa dibilang hentakan
besar-besaran melawan penjajahan Zionis Israel terhadap Palestina.
Sebenarnya
seperti apa Palestina di benak manusia-manusia hebat ini? Dan bagaimana
Rasulullah mendeskripsikan pentingnya tanah Syam yang di sana ada
Palestina, Libanon, Suriah, Yordania dan sebagian Sinai dalam
hadits-hadits shahih? Hingga para pejuang tidak kehabisan ide dan
tenaga, bahkan menjadi pasukan hebat yang membuat Penjajah Zionis
kewalahan? Beginilah sekelumit pemahaman dari pengetahuan Palestina yang
begitu banyak.
***
Syam Negeri Penuh Keberkahan
“Berbahagialah
Syam, berbahagialah Syam, berbahagialah Syam!”, kata Nabi memulai
halaqah beliau. Sahabat bertanya, “Dengan apa yang Rasul Syam
berbahagia?”, lalu dengan lugas Rasul menjawab, “Para Malaikat
membentangkan sayap-sayapnya di Syam”. Al-Izz bin Abdussalam berkata:
“Maksdunya adalah bahwa Allah dan para Malaikat memberkahi juga
merahmati tanah Syam”
Tanah Syam, yang
hari ini terdiri dari Palestina, Suriah, Libanon dan Yordania begitu
penting bagi Nabi, juga menempati posisi khusus di hadapan Allah. Itulah
mengapa keberkahannya nyata.
Tumbuh-tumbuhan hidup, udara yang sejuk,
lembah dan bukit-bukit subur yang indah, dan letak geografis yang
sangat-sangat berharga bagi mereka yang ingin memenangkan pengaruh
geopolitik.
Hadist dari Abdullah bin
Hawwalah, bahwasanya Rasul bersabda; “Di malam Isra’, aku melihat tiang
berwarna putih seperti mutiara, dibawa oleh para Malaikat. Aku bertanya,
Apa yang kalian bawa?”. Para Malaikat menjawab, “Tiang Islam, Kami
diperintahkan untuk meletakkannya di Syam”
Al-Izz
bin Abdussalam menjelaskan, “Nabi mengabarkan bahwa tiang Islam, yaitu
Iman, berada di Syam ketika zaman muncul banyak fitnah. Maknanya: Ketika
muncul banyak fitnah pada ummat ini, penduduk Syam tetap teguh memegang
Iman mereka.”
Syam Negeri Mahsyar Seluruh Manusia
Dari
hadits Bahz bin Hakim bin Muawiyah Al-Qusyairi dari Ayahnya dari
Kakeknya, berkata; “Wahai Rasulullah, kemana engkau memerintahkanku
(untuk bermukim)?” kemudian Rasul menjawab, “Kesana”, dan tangan beliau
menunjuk ke arah Syam, “Sesungguhnya kalian akan digiring menuju kesana
(mahsyar) dalam keadaan berjalan kaki dan berkendara serta berjalan
diatas wajah kalian.”
Kemudian ayat Quran surat Qaaf ayat 41, menjelaskan
وَاسْتَمِعْ يَوْمَ يُنَادِ الْمُنَادِ مِنْ مَكَانٍ قَرِيبٍ
“Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat.”
Para
Mufassir menafsirkan bahwa yang dimaksud “tempat yang dekat” adalah
Sakhrah, yang berada di Masjid Al-Aqsha. Dengan kata lain, Malaikat
Israfil akan memanggil manusia menuju mahsyar di atas As-Sakhrah Masjid
Al-Aqsha, dan Syam itu sendiri menjadi Padang Mahsyar.
Al-Ahwadhi
berkata, “Tempat dikumpulkannya manusia berada di sebuah tanah suci di
Syam, Allah mengumpulkan seluruh jiwa di sana, maka itulah padang
Mahsyar.”
Syam Negeri Kecintaan Para Nabi
Dalam
Kitab Mu’jam Al-Buldan, termaktub bahwa Ibnu Abbas pernah berkata,
“Baitul Maqdis dibangun oleh para Nabi, dijadikan tempat bermukim para
Nabi, dan tidaklah satupun jengkal di Baitul Maqdis melainkan telah
menjadi tempat Shalat para Nabi dan tempat berdirinya para Malaikat.”
Para Nabi bergerak dan berjalan menuju Tanah Palestina, ia adalah tanah yang berkah, Negeri para Nabi, Negeri tegaknya agama Islam, dan negeri saksi peradaban dari Nabi Adam a.s hingga hari kiamat.
Syam Negeri yang Didoakan Nabi
Rasulullah
bersabda, “Ya Allah berkahilah Syam kami, Ya Allah berkahilah Yaman
kami, Ya Allah berkahilah Najd kami….”. Al-Izz bin Abdussalam
menjelaskan, “Ketika Rasulullah mendoakan keberkahan Syam, lalu baru
kemudian Yaman, menunjukkan bahwa keutamaan Syam atas Yaman.”
Pohon di Syam Seperti Pohon Di Surga
Dari
hadits Utbah bin Abdissalmi berkata, seseorang badui datang kepada
Rasulullah SAW dan bertanya, “Apakah di Surga ada buah?”.
Lalu Rasulullah menjawab, “Betul, dan di dalamnya pula ada sebuah pohon Thuba (kebahagiaan) dan ia berada di Surga Firdaus.”
Kemudian Si Badui bertanya lagi, “Di bumi ini adakah pohon yang menyerupainya?”
Lalu Rasul menjawab, “di bumi ini tidak ada pohon seperti itu, namun apakah engkau pernah datang ke Syam?”.
“Belum wahai Rasulullah”, jawab Si Badui.
Maka
Rasulullah berkata, “Sesungguhnya ada sebuah pohon yang mirip dengannya
di Syam yang disebut Al-Jauzah, tumbuh dengan satu batang, lalu tumbuh
di atasnya cabang-cabang yang banyak.”
Muadzin Masjid Baitul Maqdis Didahulukan Masuk Surga
Dari
Jabir r.a, bahwasanya seorang lelaki datang menemui Rasulullah dan
bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang akan pertama kali masuk ke
Surga?”. “Para Nabi”, jawab Rasulullah. “Lalu siapa?”, “Para Syuhada”.
“Lalu siapa?”, “Muadzin Masjid Al-Haram”. “Lalu siapa?”, “Muadzin Masjid
Baitul Maqdis”. “lalu siapa?”,”Muadzin masjidku ini”. “Lalu siapa?”,
“Seluruh muadzin masjid-masjid sesuai dengan kadar amalan mereka.”
Dan
hingga saat ini, ada sebuah sejarah besar yang mesti dibuka tabirnya.
Bahwasanya Bilal bin Rabah tidak hanya mengadzani Masjid Nabawi dan
Masjid Al-Haram. Ketika Umat Islam di bawah pimpinan Umar Bin Khattab
membebaskan Masjid Al-Aqsha, maka Bilal bin Rab;ah menjadi Muadzin
pertamanya setelah sekian lama beliau tidak mau adzan disbebabkan selalu
menangis dan mengingat Nabi. Dan di hari pembebasan Tanah Al-Quds,
Bilal bin Rabah adalah muadzin pertama masjid itu. Subhanallah!
***
Siapa Pembebas Palestina?
Dalam
sebuah dialog yang diampu oleh Ustadz Azhari Suhaemi sebagai Bidang
Edukasi KNRP Pusat, beliau menerangkan tentang sebuah fakta sejarah,
bahwa pembebas Al-Aqsha dalam sejarah kaum Muslimin tidak pernah
dilakukan oleh orang-orang di dalam Palestina.
Umar
bin Khattab, Khalifah pembebas Palestina, adalah bagian dari Bani Adi,
orang Quraisy yang memimpin pasukan Muslimin bangsa arab membebaskan
gerbang Palestina, dan beliau bukan orang Palestina.
Nuruddin
Zanki, inisiator pembebas Al-Quds pasca dijajah pasukan Salib, bukanlah
orang Arab, melainkan keturunan Bangsa Turki, lalu mengadakan agenda jihad yang fenomenal sehingga memutus rantai kekuasaan Penjajah Salib di beberapa wilayah penting di Syam.
Shalahuddin
Al-Ayyubi, pembebas Al-Quds yang memenangkan Pertempuran Hattin 1187
Masehi bukanlah orang Palestina, bukan pula orang Arab. Beliau lahir di
Benteng Tikrit di Iraq, keturunan Suku Kurdi. Meneruskan perjuangan
Nuruddin Zanki, beliau berhasil membuka kembali gerbang Al-Quds setelah
88 tahun dibawah jajahan Pasukan Salib sejak 1099 M.
Lalu, Siapakah Pembebas Palestina di masa depan nanti?
Mari membahas hadits Nabi Muhammad SAW,
“Kamu sekalian akan membunuh yahudi, kalian berada di timur sungai, dan
mereka berada di barat sungai”. Dari hadist yang disampaikan Nabi
Muhammad ini, ada sebuah fakta unik yang sangat menarik untuk ditelisik.
Di mana barat sungai? Dan di mana timurnya?
Seperti
kita tahu, di Palestina kita mengenal sebuah wilayah besar Palestina
yang disebut sebagai ‘Dhuffah gharbiyah’ atau West Bank dalam bahasa
Inggris, dan ‘Tepi Barat’ dalam bahasa Indonesia. Wilayah itu adalah
daerah yang berbatasan langsung dengan Yordania. Dan di sanalah Masjid
Al-Aqsha berdiri.
Yang menarik adalah
penamaan tepi barat, daerah itu dinamakan ‘Tepi barat’ karena ia berada
di sebelah barat Sungai Yordan. Begitu nyata hadist yang disampaikan
Rasulullah dan dikaji hari ini di dunia nyata. Lalu, dengan logika
sederhana mari mengambil pemahaman dari maksud Nabi Muhammad, bahwa saat
pembebasan Al-Aqsha, Zionis Israel akan bermarkas di Tepi Barat, lalu
Kaum muslimin berada di ‘timur sungai’.
Memaknai
‘timur sungai’ berarti tanah yang berada di timur sungai Yordania, jika
meluaskan definisi itu, berarti segala negeri di timur Palestina adalah
bisa jadi termasuknya. Seperti itulah yang dijelaskan dalam dialog
edukasi itu.
Jika, bangsa Arab telah
membebaskannya, bangsa Turki telah membebaskannya, Bangsa Kurdi telah
membebaskannya, maka saat era depan pembebasan Al-Aqsha bukan tidak
mungkin adalah saat Asia memasuki eranya yang lebih perkasa, lalu
negeri-negeri timurlah yang menjadi pelaku pembebasan Palestina. Karena
masa kepemimpinan Allah pergilirkan, dan setiap peradaban telah mengecap
keberhasilan pembebasan Palestina, maka bisa jadi kesempatan untuk
membebaskan Palestina di masa depan muncul dari negeri Timur.
Dan Indonesia menjadi bagian pembebasannya.
Inilah
sekelumit Nubuwat Nabi Muhammad tentang betapa pentingnya Palestina dan
bahkan Al-Quran dan hadits nabi telah memberitakan letak-letak
peristiwa penting yang akan terjadi di hari depan Palestina sebagai
jantung Umat Islam sedunia. Maka tidak sangsi jika Syaikh Ahmad Ali
Muqbil sebagai Ketua Dewan Ulama Palestina Yaman berkata, “Palestina
adalah sepotong besar aqidah kita
About author: kemzot_kartika
Cress arugula peanut tigernut wattle seed kombu parsnip. Lotus root mung bean arugula tigernut horseradish endive yarrow gourd. Radicchio cress avocado garlic quandong collard greens.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment