Asal usul puasa senin kamis beserta niat dan manfaatnya

Dakwah dari jajahan iblis laknatullah

Asal Usul, Niat serta Manfaat Puasa Senin Kamis

Oktober 14, 2015 Oleh Muhammad Badawi

Dalam ajaran agama Islam, terdapat berbagai macam amalan sunnah Nabi SAW, mulai dari kegiatan sehari-hari, shalat, puasa, membaca quran dan sebagainya. Shalat-shalat sunnah sendiri terbagi menjadi belasan macam yang bisa kita lakukan, demikian pula puasa sunnah. Terdapat belasan bahkan mungkin puluhan jenis puasa sunnah, diantaranya puasa daud, puasa tengah bulan, puasa syawal, puasa muharram, puasa senin kamis dan sebagainya. Pada pembahasan kali ini kita akan lebih memfokuskan pembahasan mengenai puasa senin kamis.
Mengenai alasan kesunnahan puasa kenin kamis, ada beberapa hadits yang bisa dijadikan dalil. Hadits pertama adalah dari ‘Aisyah r.ha, beliau mengatakan,

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيس

“Rasulullah SAW biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai no. 2362)

Bersandarkan dengan hadits ini, tentu saja kita sebagai umat beliau dianjurkan untuk mengikuti langkah dan pilihan beliau.

Niat Puasa Senin Kamis

Sebagaimana seluruh amal lainnya, puasa sunnah senin kamis juga memerlukan niat agar puasa lebih bermakna dan dapat diterima oleh Allah SWT, karena niat yang ikhlas juga merupakan salah satu syarat diterimanya amal kita.

Kapankah Waktu yang Tepat untuk Berniat Puasa Sunnah?

pixabay.com

Sebelum kita membahas lafazh niat puasa senin kamis, mari kita belajar sebentar tentang kapankah kita harus berniat puasa sunnah?
Ada dua pendapat yang berbeda mengenai hal ini. Sebagian ulama tidak menyatakan bahwa niat puasa sunnah tidak harus dilakukan sebelum subuh sebagaimana puasa wajib ramadhan dan sebagian lainnya berpendapat bahwa berniat puasa sunnah harus sama seperti puasa wajib, yaitu harus diniatkan sebelum subuh.
Pendapat yang pertama dipilih oleh mayoritas ulama 3 madzhab, yaitu Hanafi, Syafi’i dan Hambali, dengan bersandarkan kepada hadits berikut ini:
Dari Aisyah r.ha, beliau menceritakan,

Rasulullah SAW pernah menemuiku pada suatu hari. Lalu beliau bertanya, “Apakah kamu memiliki makanan?” Aku menjawab, ‘Tidak.’
Lalu beliau mengatakan, “Jika demikian, saya puasa (sunnah) saja.”

Sementara ulama madzhab Maliki berpendapat puasa sunnah disyaratkan harus diniatkan sebelum subuh, seperti puasa ramadhan. Mereka bersandarkan kepada hadits Baginda Nabi SAW yang berbunyi,

“Siapa yang tidak berniat puasa di malam hari (sebelum subuh) maka tidak ada puasa baginya.”

Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, kita sebagai masyarakat Indonesia yang bermadzhab Syafi’iyah tentu saja lebih baik mengikuti pendapat dari Madzhab yang didirikan oleh Imam Syafi’i ini. Sebagai contoh kasus dalam penerapan pendapat Madzhab Syafi’i ini adalah sebagai berikut:
Seorang suami sama sekali tidak berniat puasa senin/kamis pada malam harinya. Nah, ternyata ketika waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi, sarapan belum tersedia. Belakangan ia mengetahui bahwa istrinya sedang berpuasa senin/kamis, maka ketika itu pula ia pun berniat puasa senin/kamis di pagi hari itu.

Lafazh Niat Puasa Senin Kamis

Puasa senin dan kamis adalah dua ibadah yang terpisah sehingga lafazh niatnya pun berbeda. Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak ada keterikatan atau kewajiban salah satu puasa harus diikuti satu puasa lainnya, sehingga terkadang kita boleh hanya melaksanakan puasa senin atau puasa kamis saja dalam satu minggu.

Niat Puasa Senin

نويت صوم يوم الاثنين سنة لله تعالى

Dibaca: “Nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatan liLlaahi ta’aalaa“.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari senin karena Allah Ta’ala.“

Niat Puasa Kamis

نويت صوم يوم الخميس سنة لله تعالى

Dibaca: “Nawaitu shouma yaumal khomiisi sunnatan liLlaahi ta’aalaa”.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari kamis karena Allah Ta’ala.

Asal Usul Puasa Senin Kamis

pixabay.com

Ketika Rasulullah SAW memilih puasa senin kamis sebagai puasa sunnah yang paling banyak dijalani, tentu saja ini bukan tanpa alasan. Berikut ini adalah alasan atau penyebab mengapa Rasulullah memilih kedua hari tersebut.

Penyebab dan Keutamaan Puasa Senin

Berikut ini adalah hadits-hadits Nabi Muhammad yang menjelaskan alasan beliau melaksanakan puasa sunnah senin.

Dari Abu Qatadah Al-Anshariy r.a beliau berkata, Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai (alasan) puasa hari senin, lantas beliau menjawab;

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu (pertama kali) untukku.” (HR. Muslim no. 1162)

Selain itu, ada juga hadits yang menjelaskan bahwa di hari senin itulah amal-amal kita dilaporkan kepada Allah dan Rasulullah SAW itu senang apabila ketika amalan beliau dilaporkan sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa.

Penyebab serta Keutamaan Puasa Kamis

Tidak jauh berbeda dengan penyebab puasa sunnah senin, berikut ini hadits mengenai alasan dan keutamaan puasa kamis.

Hadits tersebut adalah sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747)

Manfaat Puasa Senin Kamis

Saya kira, hadits-hadits di atas sudah cukup untuk menjelaskan mengenai sunnah dan keutamaan dari puasa sunnah senin kamis itu sendiri, sehingga materi yang perlu kita bahas selanjutnya adalah mengenai manfaat dari puasa senin kamis.
Ada kurang lebih 8 manfaat yang bisa didapatkan dari puasa sunnah ini. Berikut ini adalah manfaat puasa senin kamis.

1. Membantu Memudahkan Mengerjakan Amal Shaleh Lainnya

Biasanya, ketika kita melaksanakan puasa, kita akan lebih cenderung untuk menambah amal shaleh lainnya dan menghindari perbuatan dosa demi menghormati puasa itu sendiri. Bentuknya biasanya sugesti dari dalam diri sendiri, contohnya “Sudah puasa, nggak perlu sarapan nih, sholat dhuha aja deh,” atau “Lagi puasa nih, jangan sampe ngomong kotor, pokoknya puasanya harus sempurna!” dan sebagainya.
Karena puasa senin kamis merupakan puasa yang dianjurkan untuk dikerjakan secara rutin dan kontinyu, maka dengan begitu amal ibadahmu pun bisa semakin banyak dan istiqomah. Misalnya, kamu berpuasa senin kamis secara penuh dalam satu bulan, artinya kamu sudah berpuasa 8 hari alias hampir sepertiga bulan! Tentu saja ada perbedaan pada amal ibadahmu yang dilakukan di bulan biasa dan di bulan yang kamu isi dengan puasa senin kamis di dalamnya.
Saya sarankan untuk di awal, tambahan amalnya tidak perlu yang berat-berat, cukup sholat dhuha 2 rakaat itu sudah sangat baik.

2. Membantu Menjaga Hawa Nafsu

Memang di antara tujuan puasa adalah membantu mengontrol hawa nafsu. Sehingga, ketika Rasulullah SAW memberikan saran kepada para pemuda yang ingin menikah akan tetapi belum memiliki kecukupan, maka mereka dianjurkan untuk berpuasa.
Hawa nafsu itu sebenarnya memiliki makna yang sangat luas, seperti nafsu untuk menggunjing, berkata kotor, mencuri, berbuat kejahatan dan juga termasuk nafsu birahi atau syahwat, semua itu masuk ke dalam kategori hawa nafsu yang harus dijaga.
Apabila kita kembali menengok pesan dari Nabi untuk memperbanyak puasa guna mengontrol hawa nafsu, maka bisa kita pahami yang dimaksud puasa di sini adalah puasa-puasa sunnah. Bukankah nafsu buruk tidak hanya muncul ketika bulan Ramadhan saja? Maka, termasuk di dalam puasa yang dianjurkan Nabi SAW untuk membantu mengontrol hawa nafsu adalah puasa senin kamis ini. Apabila ia dikerjakan secara terus menerus, puasa sunnah ini akan membantu kita untuk semakin bersabar terhadap hawa nafsu.

3. Melembutkan Hati dan Menjadikannya Lebih Peka Terhadap Lingkungan Sekitar

Puasa senin kamis juga akan melembutkan hati sehingga menimbulkan kepekaan sosial pada orang yang mengamalkannnya. Ketika berpuasa, kita diajarkan untuk tahu bagaimana rasanya tidak mempunyai makanan dan minuman. Apalagi kalau puasa senin kamis ini dilakukan secara rutin dan dalam jangka waktu yang cukup lama, tentu saja akan semakin besar pula tingkat kepekaan sosial kita kepada mereka yang membutuhkan.
Dalam hal ini, puasa senin kamis bisa menjadi semacam terapi atau pemberian sugesti secara rutin dan terus menerus. Maka, mulai sekarang mari biasakan berpuasa senin kamis. Jangan lupa untuk diniatkan karena Allah dan untuk melatih kepekaan sosial. Apabila kamu belum terbiasa melakukan puasa sunnah, nggak perlu takut. Puasa sunnah itu mudah banget kok dikerjakan karena tidak membutuhkan modal sama sekali kecuali “gak makan”.

4. Mengistirahatkan Organ Penting di Tubuh

Saat kita sedang berpuasa, organ tubuh kita, khususnya organ pencernaan, akan beristirahat karena tidak ada makanan yang perlu dicerna. Hal ini akan sangat berpengaruh untuk kesehatan jangka panjang kita. Logikanya, apabila ada sebuah unit mesin dihidupkan selama 24 jam dan digunakan untuk berbagai keperluan secara terus menerus tanpa henti, apa yang akan terjadi? Benar, mesin tersebut akan rusak secara perlahan. Begitu juga dengan organ tubuh manusia, mereka akan rusak jika tidak diistirahatkan.
Puasa senin kamis merupakan solusi terbaik untuk mengistirahatkan organ pencernaan kamu. Dalam seminggu, organ pencernaan cukup bekerja selama 5 hari dan akan diistirahatkan selama 2 hari.

5. Menambah Kecantikan bagi Wanita

pixabay.com

Salah satu manfaat lain dari puasa senin kamis adalah dapat menurunkan kadar lemak. Sehingga, orang yang rutin berpuasa senin kamis memiliki kesempatan bertubuh ramping lebih tinggi. Kamu sekarang tidak perlu program diet lainnya, cukup dengan berpuasa senin kamis secara rutin, itu sudah lebih dari cukup. Kamu pun mendapatkan 2 keuntungan sekaligus, mendapatkan pahala, langsing pula, hehe. Bahkan lebih dari itu, rutin berpuasa senin kamis juga berguna untuk meremajakan sel-sel kulit serta mengencangkan kulit.
Tapi ingat, niat berpuasa senin kamis tetap karena Allah dan ingin mendapatkan keridhoan-Nya. Jangan sampai kamu niat berpuasa agar langsing atau cantik. Karena kecil sekali nilai niat yang seperti itu apabila dibandingkan dengan keridhoan Allah. Jadi, tetap niatkan puasa karena Allah SWT, sedangkan hasil lain yang didapat (dalam hal ini adalah langsing) merupakan bonus dari Allah SWT.

sumber : http://nettik.net