Info bisnis Terpercaya
- Cara mudah miliki rumah senilai 150juta hanya dengan 5,6juta TANPA RIBA
- Trik membuat aplikasi dengan mudah tanpa programan...
- Belajar bahasa arab sambil bersedekah
- Aplikasi Android Penghasil Pulsa dan Uang Tanpa Batas
- Thema Blogger dan Wordpress Responsif ,Seo terkere...
- Bisnis nyata modal minim untung berjuta-jutaan
- pembuatan aplikasi hingga menghasilkan dollar setiap hari
- Cara membuat Aplikasi Android tanpa kodingan
- Trick Meningkatkan Traffik Pengunjung 10.000 Perhari Secara Alami (www.hatiakuislam.com)
- Khusus pengguna kartu 3 dapatkan pulsa secara gratis tanpa banyak syarat disini
- Aplikasi terbaik untuk mendapatkan pulsa gratis de...
August 07, 2017
Dakwah dari jajahan iblis laknatullah Muhammad Al-Fatih. (Turkpress) dakwatuna.com – Menyongsong Ramadhan 1438H/2017M Forum Ukhuwah d...
Seorang Muhammad Al-Fatih, Sosok ‘Sosial Engineer’
Seorang Muhammad Al-Fatih, Sosok ‘Sosial Engineer’
Seorang Muhammad Al-Fatih, Sosok ‘Sosial Engineer’
Dakwah dari jajahan iblis laknatullah
dakwatuna.com – Menyongsong Ramadhan 1438H/2017M Forum Ukhuwah
dan Studi Islam FUSI-Fakultas Teknik UI pada Jumat 26 Mei 2017
mengangkat tema istimewa. Ratusan mahasiswa berikut anggota keluarganya
berbondong-bondong menghadiri Parade 564 tahun Penaklukan
Konstantinopel. Tidak berlebihan bila tema Al-Fatih Sang
Engineer/Insinyur ini secara khusus diangkat oleh Panitia Ramadhan FUSI
FTUI-Gradasi17.
Secara
khusus dalam kesempatan tersebut dua narasumber pegiat sejarah
penaklukan Konstantinopel yakni Ust Agung Waspodo SE, MPP dan Ir. Askar
Triwiyanto, PhD, berupaya menelaah beberapa buku teks/referensi sejarah
berikut jurnal ilmiah yang secara jujur memaparkan kontribusi ilmiah Al
Fatih dalam upaya penaklukan Konstantinopel ini. Bahkan salah satu
jurnal Internasional memuat tema khusus berjudul ‘Muhammad Al-Fatih:
Ottoman’s Great Strategic Planner’ dan ‘Impact of Ottoman Scientific
Advancement in the Era of Sultan Muhammad al-Fatih (Mehmed the
Conqueror) towards the Ottoman Scientific Zenith’ yang dipublikasikan
pada tahun 2014 mengupas fakta ilmiah bagaimana Al-Fatih merencanakan
pemenangan ini dengan amat matang setiap detail upaya mewujudkan janji
Rasulullah SAW berikut ini:
“Kota
Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya
adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya
adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]
Para
narasumber forum Gradasi ini menjelaskan bahwa secara umum Al Fatih
menuangkan rencana strategisnya dalam dua pendekatan yakni Pertama,
yakni Strategi Pra-Penaklukan dan Kedua, terkait Strategi ketika perang
berlangsung. Strategi pra penaklukan dijabarkan melalui langkah-langkah
Diplomasi-Politik berupa upaya menjalin aliansi strategis dengan
kerajaan-kerajaan di sekeliling konstantinopel, baik dengan menjalin
perjanjian pakta pertahanan bersama maupun menghargai sikap netral
beberapa kerajaan tersebut.
Berikutnya
adalah upaya memantapkan kekuatan Ekonomi sebagai penunjang suasana
ketika perang berlangsung dengan beberapa turunan kebijakan unik dan
kemudian terbukti jitu dalam kampanye operasi militernya, seperti
‘larangan ekspor’ keluar dari Turki Usmani terkait perdagangan komoditas
deposit/bahan baku pembuatan alat perang. Selain itu aspek
kesejahteraan prajurit tempur menjadi isu penting (gaji setahun mereka
sudah dibayar diawal) semua diatur sedemikian rupa agar mereka fokus
untuk menyempurnakan misi Penaklukan hingga perang yang direncanakan
maksimal berlangsung 3 bulan, namun bila perang terpaksa berlanjut maka
contingency plan akan diterapkan.
Sementara
terkait persiapan operasi militer yang direncanakan berlangsung 3 bulan
tersebut kemudian diturunkan policy dalam bentuk upaya serius melakukan
pemodernan alat tempur agar misi utama penaklukan dapat terwujud, ini
juga yang menjadi bahasan utama di forum Tarhib Ramadhan FTUI tersebut.
Pemodernan yang dimaksud berwujud pembelian dan penerapan ‘Reverse
Engineering’ terhadap proses manufaktur paduan tembaga dan kajian
metalurgis dari Meriam Raksasa yang kemudian diberi nama ‘Fatih Cannon’,
sebuah alat militer penghancur benteng konstantinopel tercanggih di
zaman itu yang bila ditembakkan dentumannya bisa memekakkan telinga
bahkan sebagian sejarawan mengklaim dentuman tersebut bisa membuat
wanita hamil mengalami keguguran.
Ditambah
lagi pembangunan beberapa benteng utama di mulut selat Bosphorus
seperti benteng Rumeli Hisari yang secara ‘ajaib’ masa pembangunannya
diringkas hanya berlangsung 4 bulan saja, padahal benteng yang masih
kokoh hingga kini itu normalnya dibangun selama 2 tahun. Belum lagi
beberapa penerapan teknologi komunikasi dalam pergerakan pasukan yang
cukup ‘mengagetkan’ pihak penguasa Konstantinopel. Bahkan ustadz Agung
Waspodo SE, MPP secara lugas mengklaim bahwa penerapan sains dan
teknologi oleh Al-Fatih saat itu dapat dikatakan telah melampaui
zamannya.
Terkait strategi yang diterapkan saat pertempuran berlangsung (on going process)
beberapa kejutan juga dilakukan sang Pemimpin muda kekhalifahan Usmani
ini. Beberapa di antaranya saat manuver laut yang dilaksanakan mengalami
kegagalan bahkan hampir membunuh sang pemimpin ketika Al-Fatih mencoba
membangkitkan moral tempur armada lautnya yang dihancurkan pasukan laut
Konstantinopel. Dalam suasana genting dan tekanan mental yang berat
Al-Fatih tidak kehilangan akal lewat intuisi militernya dengan
menginstruksikan armadanya untuk melakukan ‘penyeberangan darat’ 72
kapal tempurnya menaiki bukit Galata menuju Halic di Golden Horn.
Dari
pemaparan yang disampaikan kedua narasumber dapat disimpulkan bagaimana
kecanggihan manajemen strategis yang diaplikasikan Al-Fatih telah
berdampak signifikan bagi tercapainya 53 hari operasi penaklukan
Konstantinopel yang dengan serta-merta merubah nama kota tersebut
menjadi Islambul (Kota Islam) atau yang kemudian hari kita kenal sebagai
Istanbul. Ada benang merah yang disepakati pembicara bahwa kesholehan
pribadi, kecerdasan akal dan emosional sangat berpengaruh besar dalam
perjalanan kepemimpinan Al-Fatih di masa berikutnya setelah penaklukan
monumental tersebut. Kesholehan Keberanian, kesungguhan, kepiawaian
seorang mengatasi kegentingan sangat berpengaruh besar dalam mewujudkan
ambisi berlandaskan pesan Nabawi sebagaimana dijelaskan oleh Hadis
Rasulullah SAW di atas.
Indonesia
sebagai sebuah negeri berpenduduk muslim terbesar di muka bumi perlu
ambil peran signifikan dalam upaya mencerdaskan, mengarahkan dan
memberdayakan generasi mudanya sambil berkaca pada sosok pemimpin muda
bernama Muhammad Al Fatih ini dalam menata perjalanan kebangsaaan
kedepan. Hal yang makin relevan bagi kita semua kala bercermin pada
fakta istimewa sejarah pendahulu bangsa Indonesia dimasa lalu tentang
kontak diplomatik beberapa kerajaan Islam Nusantara dengan Daulah Turki
Usmani termasuk diantaranya berupa pelatihan militer dan ‘beasiswa’ bagi
prajurit nusantara termasuk yang dijalani sosok panglima Fatahillah
menantu dari Sunan Gunung Jati yang menjadi aktor pembebasan Jayakarta
(DKI Jakarta sekarang) dari agresi penjajahan Portugis pada 22 Juni
1527M (74 tahun sejak penaklukan konstatinopel). Fatahillah pernah
secara khusus mengenyam pendidikan yang mempelajari teknologi dan
strategi tempur Turki Usmani sebagiamana telah dilaporkan banyak
sejarawan nasional. Bahkan secara khusus Keraton Yogyakarta misalnya
telah ditunjuk resmi sebagai perwakilan kekhalifahan Islam di Jawa
sebagimana dipaparkan Sri Sultan Sri Sultan Hamengkubuwono X pada
Pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-6 di Yogyakarta pada 12
Februari 2015 lalu.
Oleh
karenanya, dalam momentum 29 Mei ini (Hari Penaklukan Konstantinopel),
mari kita teladani jiwa, keberanian dan kesungguhan sang pembebas muda
bernama Al Fatih, sebagai pribadi yang wajar namun mampu menjadi ’icon’
dalam memimpin diri dan orang lain. Mari kita susuri rahasia tersirat di
balik sejarah kemenangannya. Bukan sekadar membaca fakta dan data,
tetapi untuk dijiwai semangat pengorbanan di mana ia kemudian menjadi
Ruh kebangkitan pemuda Islam dalam menata barisan umat ini.
Sekali lagi, lewat Ramadhan ini MARI LURUS & RAPATKAN SHAFF KITA.
“Sungguh
luruskanlah shaf kalian, atau (jika tidak) Allah akan benar-benar
menimbulkan perselisihan di antara wajah-wajah kalian.” (HR Al Bukhari
[177] dan Muslim [436])
(sb/dakwatuna.com)
About author: kemzot_kartika
Cress arugula peanut tigernut wattle seed kombu parsnip. Lotus root mung bean arugula tigernut horseradish endive yarrow gourd. Radicchio cress avocado garlic quandong collard greens.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment