Dakwah dari jajahan iblis laknatullah Berumahtangga adalah ibadah yang paling lama dilakoni umat manusia, dari usia katakanlah 25 tahun ...

Hubungan suami istri adalah sedekah Hubungan suami istri adalah sedekah

Hubungan suami istri adalah sedekah

Hubungan suami istri adalah sedekah

Dakwah dari jajahan iblis laknatullah


Hasil gambar untuk hubungan seks
Berumahtangga adalah ibadah yang paling lama dilakoni umat manusia, dari usia katakanlah 25 tahun hingga 60 tahun batas akhir usia rata-rata umat Nabi Muhammad SAW.

Didalam rumah tangga beragam jenis ibadah kita jalani, ibadah shalat, membaca Al Quran, mendidik anak, membangun rumah tangga sakinah mawaddah wa rahmah, hingga menjaga keharmonisan hubungan suami - istri juga ibadah yang tak kalah pentingnya.

Dalam Islam, menikah adalah perjanjian yang sangat erat layaknya amanah Allah kepada Nabi-Nabi dalam menjalankan amanah menyebarkan risalah tauhid dalam kitab suci, kata Mitsaqan Ghaliza.

1. Ketika Allah SWT membuat perjanjian dengan para Nabi dan Rasul Ulul Azmi [QS. Al-Ahzab: 7],

2. Ketika Allah SWT mengangkat Bukit Tsur di atas kepala Bani Israil dan menyuruh mereka bersumpah setia di hadapan Allah [QS. An-Nisa: 154], dan

3. Ketika Allah SWT menyatakan hubungan pernikahan [QS. An-Nisa: 21].

Allahu Akbar, ternyata Pernikahan termasuk Mitsaqan Ghaliza yakni Perjanjian yang kuat/kokoh
 وَكَيْفَ تَأْخُذُونَهُ وَقَدْ أَفْضَى بَعْضُكُمْ إِلَى بَعْضٍ وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا

“Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami istri. Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.”[1] [QS An Nisa (4): 21].

Hubungan Intim Suami Istri adalah Ibadah
“Hubungan intim kalian (suami-istri) adalah sedekah.” (Sabda Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dari sahabat Abu Dzar). Lalu kapan hubungan intim atau seksual bisa bernilai ibadah?

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ »

“Dan hubungan intim di antara kalian adalah sedekah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa mendatangi istri dengan syahwat (disetubuhi) bisa bernilai pahala?” Ia berkata, “Bagaimana pendapatmu jika ada yang meletakkan syahwat tersebut pada yang haram (berzina) bukankah bernilai dosa? Maka sudah sepantasnya meletakkan syahwat tersebut pada yang halal mendatangkan pahala.” (HR. Muslim no. 1006).

-----------------------------------

0 komentar: